Total Pageviews

Friday, February 1, 2013

ANAKKU KESURUPAN REOG PONOROGO

Sebenarnya kisahku ini pernah dimuat di majalah Ghoib terbitan jakarta tahun 2007 ( kalau nggak salah, maaf aku sudah lupa... ), tapi karena keterbatasan tempat ( artikel hanya dibatasi satu halaman saja ) maka ceritaku nggak bisa dimuat seluruhnya. Tentu saja hal ini membuat cerita jadi nggak lengkap atau terkesan sepotong sepotong saja. Untuk yth. redaksi majalah ghoib, mohon maaf, inti cerita tetap sama dengan ringkasan yang dimuat di majalah, hanya lebih detil dan lengkap. Ceritanya begini :


Sebenarnya kejadian ini terjadi sebelum aku mengenal majalah Ghoib yaitu sekitar bulan agustus 2005 yang lalu. Seperti halnya daerah-daerah lain, pada bulan tersebut di daerahku biasanya selalu diadakan acara-acara pagelaran kesenian daerah dalam rangka peringatan hari kemerdekaan RI. Tempat tinggalku masih termasuk kabupaten Madiun  namun karena letaknya lebih dekat ke Ponorogo, maka kesenian yang sering diadakan adalah pagelaran kesenian reog ponorogo


    Anakku yang bungsu, umurnya sekitar 5 tahun, sangat senang sekali melihat pertunjukan reog ponorogo. Dimanapun ada pertunjukan, dia selalu minta diantar untuk melihatnya. Rumah kami kebetulan dekat sekali dengan lapangan desa, sehingga setiap ada kegiatan di sana, kami selalu menontonnya bersama-sama. Bagian yang paling disenangi anakku adalah barongan atau hewan berkepala macan dengan mahkota burung merak di atasnya. Siang itu sekitar pukul 14.00 wib, lapangan desa sudah dipenuhi orang-orang yang ingin menyaksikan acara peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-50. Panggung hiburan dengan orkes melayunya sudah terdengar melantunkan lagu-lagu yang sedang ngetop. Ratusan orang berjejal di depan panggung sambil bergoyang. Panas udara yang memanggang kulit seolah tidak mereka rasakan. Acara kesenian reog ponorogo biasanya dimainkan di akhir acara. Sambil menunggu waktu pementasan di mulai, pemain-pemain reog biasanya berkumpul di belakang panggung. Sedangkan peralatan kesenian reognya dikumpulkan di dekat mereka.

        Aku sedang asyik menyaksikan musik dangdut ketika tiba-tiba tersadar kalau anak bungsuku tidak berada di sampingku lagi. Setelah mencari kesana kemari akhirnya aku mendapatinya tengah berdiri di dekat barongan yang sedang disandarkan di bawah pohon di belakang panggung. Aku melihat dia mempermainkan rambut dan kumis macan. Sesekali ditarik-tariknya dengan gemas. Sekilas aku melihat ada kembang telon dan minyak wangi yang menyengat baunya diikat di sela-sela rambut gimbal sang macan. Aku segera mengajak pergi anakku kembali ke depan panggung. Meski agak rewel tapi akhirnya mau juga aku ajak ke depan panggung pertunjukan. Anakku begitu senang hingga acara berakhir menjelang maghrib.

   Esok harinya ada yang aneh, anakku berkelahi dengan anak tetangga sebelah. Yang membuat aku heran, dia berteriak-teriak dengan kata-kata kotor ( bahasa jawa : misuh ) sambil sesekali meludah, padahal belum pernah aku melihat dia bertingkah seperti itu sebelumnya. Kemudian yang makin mengherankan, saat marah matanya menjadi kemerahan dengan pandangan penuh kebencian ( bahasa jawa : nyengit ) dan tubuh membungkuk dengan kedua tangan mencengkeram seperti macan. Ketika berusaha mendekat untuk melerai, tiba-tiba tangan kiri dan punggungku digigit dengan keras. Astaghfirullah hal adzim. Selama beberapa hari peristiwa itu selalu berulang terutama kalau sedang jengkel atau marah kepada siapapun yang ada di rumah. Saat itu aku belum mengerti kenapa hal itu terjadi. Kemudian aku baru ingat, mungkinkah kejadian itu terjadi karena “kejahilan” anakku mempermainkan barongan reog pada pagelaran kesenian reog ponorogo beberapa saat yang lalu ? Tetangga saya bilang anak saya terkena “sawan” reog ( istilah jawa untuk kesurupan reog ). Pengobatannya adalah dengan menggunakan media dari barongan yang di jahili si anak.

         Aku berusaha mencari informasi dimana tempat barongan reog ponorogo yang tampil waktu itu disimpan. Alhamdulillah ternyata barongan tersebut milik desaku sendiri sehingga tidak kesulitan melacak keberadaannya. Aku menemui sang pawang barongan, ternyata barongan reog tersebut memang telah “diisi” ( di sotren ) melalui ritual-ritual tertentu sebelum dipentaskan. Tujuannya adalah untuk memberi kekuatan / kewibawaan  pada barongan tersebut. Setelah aku jelaskan permasalahannya,  aku diberi obat untuk dioleskan ke tubuh, yang diambil dari bagian barongan. Setelah obat tersebut aku berikan sesuai dengan pesan sang pawang, anakku sembuh. Namun itu hanya berlangsung selama satu hari saja. Hari berikutnya kembali kumat lagi seperti sebelum diberi obat.

         Kemudian aku berusaha menemui Bapak Kyai di daerahku. Untuk lebih meyakinkan, si anak aku  ajak juga. di rumah bapak kiai, kelakuan seperti macan itu terjadi lagi... yaitu posisi seperti macan dengan tangan mencengkeram karpet.  Bapak kiai tersebut sudah maklum. Kemudian  aku diberi air putih yang telah diberi do’a. Alhamdulillah setelah diminum beberapa kali, anakku sudah pulih. Namun dalam keadaan tertentu, terutama kalau sedang marah, atau jengkel, kadang-kadang kelakuan seperti macan itu masih terjadi lagi.
            
        Suatu hari aku melihat majalah Ghaib di toko buku di daerahku. Kisah di dalamnya membuat aku sadar kalau cara yang selama ini aku lakukan adalah kurang sesuai dengan syariah Islam. Cara yang seharusnya aku lakukan adalah dengan mengikuti ruqyah syar’iyyah untuk membersihkan si anak dari pengaruh gaib tersebut. Namun karena belum tahu tempat ruqyah di daerahku, untuk sementara aku mencoba meruqyah ( ruqyah syarr'iyah ) anakku dengan menggunakan media kaset yang aku beli di toko tempat penjualan majalah ghaib. Aku memutar kaset ruqyah tersebut beberapa kali dalam satu malam, setiap anakku tidur. Dengan speaker aku dekatkan ke arah telinganya. Alhamdulillah setelah beberapa malam kulakukan, sampai sekarang kelakuan aneh itu sudah tidak terjadi lagi. Anakku sudah kembali pulih seperti sediakala.

Akhirnya Terima kasih kepada majalah Ghaib, karena dengan kehadiranmu, aku menjadi lebih paham tentang hal-hal ghaib ( terutama tentang kesurupan ) dan cara menyikapinya. Semoga kisah ini dapat digunakan sebagai pelajaran bagi pembaca yang lainnya. Amin. 

3 comments:

  1. http://pelangimerah99.blogspot.com/2017/11/3-hari-lagi-vivo-v7-dengan-comfortable.html
    http://pelangimerah99.blogspot.com/2017/11/bos-honda-undur-diri-setelah-marc.html

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Pelangikita.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami
    - BBM : D8C5975D
    - WHATSAPP : +855 98 874 349
    - LINE : poker_pelangi

    ReplyDelete
  2. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/wijen-bisa-cegah-uban-dan-penuaan-dini.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/rambut-sehat-dan-kuat-dengan.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    ReplyDelete
  3. Wong nandur bakale ngunduh

    ReplyDelete