Total Pageviews

Sunday, February 3, 2013

BERATNYA SHALAT SUBUH BERJAMAAH




BERATNYA SHALAT SUBUH BERJAMAAH
( sebuah kronologi peristiwa )


            Saya pernah membaca buku bahwa shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat. Do’a yang dipanjatkan akan di-amin-i oleh malaikat malam dan malaikat siang. Apalagi bila dilakukan secara berjamaah di musholla atau masjid. Sudah mendapat pahala yang berlipat ganda masih ditambah lagi dengan jaminan keselamatan dari Allah SWT pada hari itu. Subhanallah, karena ingin mendapat berkah itu, saya yang selama ini sering shalat subuh terlambat atau jarang shalat berjamaah, ingin melaksanakan shalat subuh berjamaah secara rutin. Ada yang mengatakan bahwa kebangkitan umat Islam baru dapat terlaksana kalau ma’mum shalat subuh sudah sebanyak ma’mum shalat jum’at. Wallahu ‘alam.   


Hari pertama, malam hari berniat besok akan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah. Kebetulan waktu itu ada acara TV yang bagus, sehingga baru tidur jam setengah dua belas. Agar bisa bangun sesuai dengan harapan, jam beker disetel jam tiga pagi. Tujuannya untuk melaksanakan shalat malam lebih dahulu, membaca ayat ayat Al-Qur’an lebih dahulu sebelum jamaah subuh. Tahu-tahu terbangun jam setengah enam pagi. Saya tak mendengar bunyi alarm jam beker sama sekali. Telinga rasanya tersumbat dan mata terasa berat. Rencana shalat malam gagal. Shalat subuhpun kesiangan.

            Hari kedua,  seperti malam sebelumnya, malam hari bertekad besok akan shalat subuh berjamaah. TV dimatikan meskipun acara filmnya belum selesai, kemudian tidur. Jarum jam menunjukkan angka sebelas malam. Agar bisa bangun lebih awal, alarm jam beker disetel jam tiga pagi. Tujuannya untuk melaksanakan shalat malam, membaca ayat ayat Al-Qur’an lebih dahulu sebelum jamaah subuh. Jam tiga sudah mendengar bunyi alarm jam beker, bangun sebentar hanya untuk mematikan alarm. Seperti orang yang mimpi. Kemudian tidur lagi sampai jam setengah enam pagi. Shalat malam hilang, shalat subuh kesiangan.

            Hari ketiga, menguatkan tekad akan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah besok. Membaca ayat kursi dulu sebelum tidur. Berusaha tidur lebih awal yaitu jam sepuluh malam tak perduli ada acara TV yang bagus atau tidak. Agar bisa bangun lebih awal, kali ini memasang alarm ganda. Alarm hp disetel jam tiga pagi, alarm jam beker disetel jam setengah empat pagi. Tujuannya untuk melaksanakan shalat malam lebih dahulu, membaca ayat ayat Al-Qur’an lebih dahulu sebelum jamaah subuh. Jam tiga pagi mendengar bunyi alarm hp, bangun sebentar, mematikan alarm. Tidur lagi. Jam setengah empat bangun lagi, pergi ke kamar mandi. Buang air kecil, airnya dingin sekali. Tidak jadi mengambil air wudhu, kembali ke kamar tidur. Memandang langit langit kamar dan berpikir, ah subuh masih lama. Lalu tidur lagi, tahu-tahu terbangun jam lima pagi. Shalat malam hilang, shalat subuh kesiangan.

            Hari keempat,  malam hari mempunyai keinginan yang lebih kuat lagi bahwa besok akan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah. Apapun resikonya. Tidur jam sepuluh malam dan sebelum tidur membaca ayat kursi 3 kali disusul dengan surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq dan surat An-Naas. Agar bisa bangun lebih awal, alarm hp disetel jam tiga pagi, alarm jam beker disetel jam setengah empat pagi. Tujuannya untuk melaksanakan shalat malam, membaca ayat ayat Al-Qur’an lebih dahulu sebelum jamaah subuh. Jam tiga pagi mendengar bunyi alarm hp, bangun sebentar. Mematikan alarm. Tidur lagi. Jam setengah empat terbangun lagi mendengar bunyi alarm jam beker. Mengeraskan niat untuk shalat malam. Mengambil air wudhu kemudian shalat tahajud   2 rakaat disusul witir 1 rakaat. Mau membaca Al-quran masih ngantuk. Kembali ke pembaringan. Berbaring sebentar sambil menunggu waktu subuh. Tahu tahu tertidur sampai jam enam pagi. Shalat jamaah gagal, shalat subuh kesiangan.     

            Hari kelima,  malam hari menguatkan niat yang lebih keras lagi, besok akan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah. Tidur jam sepuluh malam dan sebelum tidur membaca ayat kursi lebih dahulu, ditambah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An-Naas masing-masing 3 kali. Agar bisa bangun lebih awal, alarm hp disetel jam tiga pagi, alarm jam beker disetel jam setengah empat pagi. Tujuannya untuk shalat malam, membaca Ayat ayat Al-Qur’an lebih dahulu sebelum jamaah subuh. Jam tiga pagi mendengar bunyi alarm hp. Cepat-cepat bangun dan mengambil air wudhu. Shalat tahajud 4 rakaat, shalat hajad 2 rakaat disusul shalat witir 3 rakaat. Mau membaca Ayat suci Al-quran, masih mengantuk. Berbaring sebentar sambil menunggu waktu shalat subuh. Tahu-tahu tertidur dan terbangun saat mendengar suara wiridan ba’dal shalat subuh berjamaah dari masjid. Rencana shalat subuh berjamaah gagal lagi.

            Hari keenam, malam hari menguatkan tekad yang keras agar besok bisa shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah. Tidur jam sepuluh malam dan sebelum tidur membaca ayat kursi lebih dahulu, ditambah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An-Naas masing-masing 3 kali. Agar bisa bangun lebih awal, alarm hp disetel jam tiga pagi, alarm jam beker disetel jam setengah empat pagi. Tujuannya untuk shalat lail lebih dahulu, membaca Ayat ayat Al-Qur’an lebih dahulu sebelum jamaah subuh. Jam tiga pagi mendengar bunyi alarm hp. Cepat-cepat bangun dan mengambil air wudhu, shalat tahajud 2 rakaat, shalat hajad 2 rakaat disusul shalat witir 1 rakaat. Membaca Al-quran sekitar    50 ayat. Mengantuk lagi. Berbaring sebentar sambil menunggu waktu shalat subuh. Tahu-tahu tertidur dan terbangun saat mendengar suara wiridan ba’dal shalat subuh berjamaah dari masjid. Rencana shalat subuh berjamaah gagal lagi.

            Hari ketujuh,  malam hari mempunyai niat akan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah. Tidur jam sembilan malam dan sebelum tidur membaca ayat kursi lebih dahulu, ditambah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An-Naas masing-masing 7 kali. Agar bisa bangun lebih awal, alarm hp disetel jam tiga pagi, alarm jam beker disetel jam setengah empat pagi. Tujuannya untuk shalat lail lebih dahulu, membaca Ayat ayat Al-Qur’an lebih dahulu sebelum jamaah subuh. Jam tiga pagi mendengar bunyi alarm hp. Cepat-cepat bangun dan mengambil air wudhu, shalat tahajud 6 rakaat, shalat hajad 2 rakaat disusul shalat witir 3 rakaat. Untuk menghindari mengantuk dan tertidur lagi, membaca ayat suci Al-quran  saya lakukan terus sampai adzan subuh terdengar dari masjid.  Meskipun agak ngantuk tapi alhamdulillah, shalat subuh kali ini bisa berjamaah di masjid.

            Hari kedelapan dan seterusnya, saya berusaha untuk melaluinya seperti jadwal pada hari ketujuh. Akhirnya saya mendapat jadwal yang tepat untuk menjalani kegiatan rutin ini. Tidur di awal waktu ( sekitar jam sembilan malam ), Bangun di sepertiga malam yang terakhir ( sekitar jam tiga malam ). Tidur cukup dan kegiatan ibadah malam dapat dijalani. Dan yang utama, shalat subuh dapat dilakukan secara berjamaah. Akhirnya pagi dapat dilalui dengan baik, bersemangat dan terasa ringan dalam mengarungi kehidupan. Tentu saja hidup selalu dalam jaminan keselamatan Allah SWT sepanjang hari itu. Insya Allah.

Tapi ada yang menjadi catatan saya, kalau melakukan perbuatan maksiat atau ada keinginan maksiat sedikit saja dalam hati pada hari itu, meskipun belum atau tidak saya lakukan, biasanya jadwal itu tidak dapat dilakukan. Kadang terlambat bangun ( Shalat jamaah sudah dimulai ), bahkan tidur terus karena tidak mendengar bunyi alarm sama sekali. Telinga seperti tersumbat dan mata terasa berat / lengket. Godaan lainnya bisa berupa terbangun lebih awal, bisa jam satu atau jam setengah dua. Terus tidak bisa tidur lagi. Akibatnya jam tiga sudah mengantuk, terus tidur lagi dan terbangun jam setengah enam pagi. Untuk mengatasinya, saya berusaha untuk menata hati agar tak ada atau sesedikit mungkin keinginan untuk berbuat maksiat atau melanggar larangan Allah SWT. Sebuah perjuangan berat karena setan akan terus menggoda melalui celah celah kelemahan ini. Lihat www.carasetanmenggodamanusia.blogspot.com  


Semoga bermanfaat. Aamiin yaa robbal 'alamiin.

Agus prihandono

No comments:

Post a Comment