Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati orangtuannya, terutama oleh ayahnya. Seorang anak dianggap anak yatim bila belum baligh ( dewasa ). Banyak sekali kejadian kejadian memilukan yang di alami oleh anak yatim. Banyak sekali anak yatim yang yang menderita secara ekonomi karena ibunya tidak siap ditinggal mati suaminya. Lebih-lebih bila sang suami meninggalkan anak yang banyak, sementara si ibu tak punya penghasilan tetap. Dalam keadaan seperti ini, uluran tangan atau perhatian dalam bentuk apapun sangat dibutuhkan si anak yatim. Kekurangan kebutuhan anak yatim secara ekonomi, bisa membawa dampak buruk bagi kelangsungan hidupnya. Drop out dari sekolah, kekurangan gizi, dan sebagainya.
Secara psikologis, anak yatim juga dapat mengalami trauma / beban batin seperti minder atau rendah diri dalam pergaulan. Hal ini disebabkan karena ketiadaan sang ayah sebagai pengayom dalam kehidupannya. Ketiadaan figur sang ayah bisa menyebabkan si anak yatim lepas kontrol dan salah dalam pergaulan. Kesalahan dalam pergaulan dapat menyebabkan bermacam macam hal buruk yang tidak diinginkan.
Anak yatim adalah anak yang kehilangan tempat bersandar, tempat dimana mereka merasakan kasih sayang dan perhatian, yaitu orang tuanya; tempat dimana mereka bisa berteduh, bisa makan dan minum dengan layak, dapat pendidikan yang layak dan kehidupan yang layak. Dengan adanya perhatian dari masyarakat di lingkungan terdekatnya ( keluarga dekat, tetangga dekat, dsb ) akan sangat membantu kehidupan mereka. Baik secara materiil maupun moril.
Anak yatim kenyataannya adalah salah satu komponen
masyarakat yang terabaikan oleh orang ramai, ada anggapan seolah-olah mereka tak layak
mendapatkan kebahagiaan sebagaimana yang lain (yang masih ber-ibu dan
ber-bapak), tidak sedikit kita lihat anak-anak terlantar yang meminta-minta di
jalanan, dan bahkan mati kelaparan karna tidak ada yang memberinya makan. Bnyak di antara mereka yang terlupakan dan bahkan tak layak dapat perhatian dari orang lain, sebab
mereka bukan apa-apanya (saudara atau hubungan kekerabatan), dan banyak
diantara anak yatim ini yang masih memiliki paman dan bibi, dan saudara yang
lain..akan tetapi, mereka beranggapan; anak yatim tersebut tidak usah di perhatikan, dan tak usah di ajak
bergaul, sebab akan menimbulkan masalah. Dan bahkan ada yang menganggap bahwa
mereka mencoreng nama baik keluarga mereka.
Nabi Muhammad SAW adalah anak yatim
Kalau ada orang yang menganggap
bahwa anak yatim itu tidak akan bisa dan tidak layak berperan di masyarakatnya,
maka mereka salah..sebab Nabi SAW adalah anak yatim, beliau kehilangan ibu ketika kecil, dan kehilangan bapaknya ketika masih dalam
kandungan ibunya.
Beliau adalah teladan anak-anak
yatim supaya tidak putus asa dalam melanjutkan perjalanan hidup, sejarah beliau
memberi orang beriman petunjuk bagaimana cara menggauli anak yatim oleh
keluarga terdekat mereka, sebelum orang lain. Sebab beliau di kafalah (santuni)
oleh kakek beliau, kemudian pamannya, sehingga beliau besar dewasa dan menjadi
manusia yang paling baik di jagat raya ini.
Allah Ta'ala berfirman: "...Dan
mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah : "Mengurus urusan
mereka secara patut adalah kebaikan, dan jika kamu bergaul
dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu!...". (QS. Al-Baqarah: 220).
Sebelum yang lain, beliau adalah
manusia yang paling santun terhadap anak-anak yatim; memberi mereka bantuan materiil dan moril, memberi mereka semangat supaya tidak luluh
dengan kesulitan hidup, dan mengajak orang lain supaya menyantuni anak-anak
yatim, dan beliau mencontohkan kepada manusia akan hal tersebut.
Sehingga banyak sekali kita jumpai
hadits-hadits Nabi yang bercerita tentang keutamaan menyantuni anak yatim. Amalan ini sangat besar sekali pahalanya dan bahkan diluar anggapan
manusia, yang tak lain dan bukan adalah demi berlangsungnya kehidupan yang
Islami, yang saling tolong-menolong dan sejahtera.
Tersenyumlah wahai para penyatun anak yatim, karena Nabi Muhammad SAW bersama penyantun anak-anak
yatim di akhirat kelak.
“Aku dan orang yang mengurus
(menyantuni) anak yatim (nanti) di Syurga seperti ini, seraya mengisyaratkan
dua jarinya". (HR. Bukhari).
Tersenyumlah wahai para penyantun anak yatim, karena menyantuni janda miskin dan anak
yatim pahalanya seperti jihad di jalan Allah.
Nabi Muhammad SAW
bersabda : “Orang yang memperhatikan
(menyantuni) janda dan orang miskin bagaikan mujahid di jalan Allah “saya (Abu
Hurairah) mengira beliau juga bersabda: “Bagaikan orang yang beribadah (shalat)
tiada henti dan bagaikan orang yang selalu puasa“ (Muttafaq alaih).
Adakah orang yang tidak mau
bersama-sama Nabi di sorga kelak ? Marilah kita menjadi orang-orang
yang menemani Nabi di sorga kelak, dengan menyantuni anak-anak yatim.
Tersenyumlah wahai para penyantun anak yatim, karena Allah menyediakan ampunan bagi penyantun anak yatim ( Dari blog kolom.abatasa.co.id )
Dahulu di
Kota Basrah hidup seorang laki-laki yang menghabiskan waktunya untuk mabuk- mabukan. Semua hartanya habis untuk membeli minuman. Peringatan dari tetangganya tak pernah dia gubris sama sekali, akibatnya ia dikucilkan oleh masyarakat sepanjang hidupnya.
Ketika lelaki pemabuk ini meninggal, tak seorang pun yang mau melayat, mengurus jenazahnya atau menyalatinya. Akhirnya si istri berusaha mengurus jenasah suaminya sendirian. Sesudah selesai memandikan dan mengkafani, perempuan itu kemudian mengelilingi Kota Basrah untuk mencari orang-orang yang sekiranya mau menyalati jenazah suaminya. Namun, tak seorang pun yang bersedia. Di tengah keputusasaanya, tiba-tiba seorang ulama zahid ( ulama yang meninggalkan keduniawian ) datang dan berniat menyalatinya.Berita kedatangan ulama zahid itu dan niatnya untuk menshalati jenazah laki-laki pemabuk tersebut spontan menggemparkan masyarakat setempat. Apa alasannya ? ternyata :: "Di dalam tidurku semalam, aku bermimpi mendapat perintah ke tempat ini untuk mendatangi jenazah seorang laki-laki yang hanya ditemani oleh istrinya. Dalam mimpi itu aku juga disuruh untuk menshalatinya, karena dosa-dosa si mayat selama hidup di dunia telah diampuni oleh Allah Swt," jelas ulama zahid itu kepada penduduk Kota Basrah.
Ketika lelaki pemabuk ini meninggal, tak seorang pun yang mau melayat, mengurus jenazahnya atau menyalatinya. Akhirnya si istri berusaha mengurus jenasah suaminya sendirian. Sesudah selesai memandikan dan mengkafani, perempuan itu kemudian mengelilingi Kota Basrah untuk mencari orang-orang yang sekiranya mau menyalati jenazah suaminya. Namun, tak seorang pun yang bersedia. Di tengah keputusasaanya, tiba-tiba seorang ulama zahid ( ulama yang meninggalkan keduniawian ) datang dan berniat menyalatinya.Berita kedatangan ulama zahid itu dan niatnya untuk menshalati jenazah laki-laki pemabuk tersebut spontan menggemparkan masyarakat setempat. Apa alasannya ? ternyata :: "Di dalam tidurku semalam, aku bermimpi mendapat perintah ke tempat ini untuk mendatangi jenazah seorang laki-laki yang hanya ditemani oleh istrinya. Dalam mimpi itu aku juga disuruh untuk menshalatinya, karena dosa-dosa si mayat selama hidup di dunia telah diampuni oleh Allah Swt," jelas ulama zahid itu kepada penduduk Kota Basrah.
Apa yang
dikatakan oleh sang ulama membuat mereka kaget bercampur heran. Mereka bertanya-tanya amal kebajikan apakah yang dilakukan oleh sang
mayit sehingga Allah mengampuni dosa-dosanya.
Ketika si istri ditanya tentang suaminya, dia berkata bahwa, "Demi Tuhan tidak ada sama sekali kebaikan yang dia lakukan," jelasnya
berusaha menyakinkan sang ulama dan orang-orang di sekitarnya. Tetapi tiba-tiba dia teringat sesuatu yang menjadi kebiasaan
suaminya, "Hanya saja apabila suamiku sadar dari mabuknya dan waktu subuh
datang dia langsung
berganti pakaian dan berwudlu untuk kemudian melakukan salat berjamaah. Sesudah
itu ia kembali melanjutkan kebiasaanya menenggak arak," ujar sang istri
panjang lebar.
"Dan ketika sadar di tengah keasyikannya menenggak arak. Ia menangis
sambil menyesali diri dan perbuatannya, ‘Ya Tuhanku, di manakah sudut neraka
Jahanam? Apakah Engkau akan mengisi sudut neraka Jahanam dengan dosa- dosaku
ini?’ Begitulah kalimat penyesalan yang sering diungkapkan oleh suamiku,"
kisah perempuan itu dengan mata berkaca-kaca. "Dan,
ada satu hal lagi yang dilakukan oleh suamiku, rumah kami tidak pernah sepi dari anak-anak yatim.
Setiap hari anak-anak yatim mendatangi rumah kami. Suamiku menyayangi mereka
dengan setulus hati melebihi kasih sayang yang ia berikan kepada anak-anaknya
sendiri," kisah perempuan itu sambil menangis sesenggukan.
Beberapa saat kemudian sang ulama dan
para penduduk yang hadir ramai-ramai mengambil air wudlu dan menyalati jenazah
Sang Panyantun Anak yatim itu. Maha benar Allah dan Rasul-Nya. Wallahualam,
hanya Dia-lah Yang Maha tahu atas segala sesuatu.
Tersenyumlah wahai para penyantun anak yatim, karena balasannya tiada lain adalah sorga.
Alquran memerintahkan supaya
kita memuliakan anak yatim dan balasannya adalah surga. (QS al-Insan: 8-22).
Tersenyumlah wahai para penyantun anak yatim, karena dengan peduli dan perhatian pada anak yatim, kita akan memperoleh kemudahan rezeki dan terkabulnya do'a.
Dengan menyantuni anak yatim, berarti kemuliaan dunia akherat akan kita raih. Namun, jika menelantarkannya maka siksa Allah Swt. sangat berat. Kita juga akan dicap sebagai pendusta agama.
Semoga bermanfaat. Amin ya robbal 'alamin.
Tersenyumlah wahai para penyantun anak yatim, karena dengan peduli dan perhatian pada anak yatim, kita akan memperoleh kemudahan rezeki dan terkabulnya do'a.
Dengan menyantuni anak yatim, berarti kemuliaan dunia akherat akan kita raih. Namun, jika menelantarkannya maka siksa Allah Swt. sangat berat. Kita juga akan dicap sebagai pendusta agama.
Semoga bermanfaat. Amin ya robbal 'alamin.
Subhanallah. Terima kasih pencerahannya
ReplyDeleteSama-sama mbak Ros, semoga kita bisa termasuk orang-orang yang menyantuni anak yatim. Amin ya robbal 'alamin.
DeleteAlhamdulillah, semoga yg membaca masukan ini akan termotivasi untuk menyantuni anak yatim dan duafa terutama yg tinggal di panti2 asuhan.
ReplyDeleteAmiin yaa robbal 'alamiin.
DeleteTrima kasih pencerahannya semoga bermanfaat amiinnn
ReplyDelete