Total Pageviews

Tuesday, March 27, 2012

INTERMEZO

Aku nggak ngerti apa judul yang lebih pas dengan cerita hikmahku kali ini.Tapi yang jelas, ada sesuatu yang bisa direnungkan dari cerita ini. silahkan membacanya.

Aku punya teman tukang warung, tinggalnya dekat dengan tokoku. Penampilannya nyentrik khas orang luar jawa. Ya dia memang bukan orang jawa, tapi orang madura asli. Kalau nggak salah dari bangkalan. Seperti kebanyakan perantau-perantau madura di daerah lain, beberapa tahun yang lalu dia datang ke daerahku berdua dengan adik keponakannya untuk membuka warung bubur kacang hijau. Tentu saja dengan label "madura" sebagai ciri khas-nya. Setahuku dia menyewa rumah kontrakkan dalam gang tidak jauh dari tempatnya berjualan di pinggir jalan raya. Setelah beberapa bulan kemudian, ketika jualan bubur kacang hijaunya mulai dikenal dan sudah punya banyak pelanggan, adik keponakannya pulang ke madura digantikan oleh seorang wanita muda. Aku baru tahu kalau itu adalah istrinya, yang selama ini ditinggal di rumah orangtuanya di madura. Waktu itu badannya masih langsing seperti kebanyakan wanita muda yang baru saja bersuami. Dan belum mempunyai anak.