Total Pageviews

Wednesday, September 3, 2014

REJEKI SUDAH DIATUR OLEH ALLAH SWT

Rejeki sudah di atur oleh Allah SWT.
Rejeki mutlak hak Allah.
Mau tahu buktinya ?
Aku punya pengalaman nyata yang bisa diceritakan.
Kisahnya begini.

Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat untuk meraihnya. Kondisi dunia modern yang penuh dengan  persaingan menuntut mereka untuk lebih keras dalam mencari nafkah. Betapa banyak didapati wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang memancarkan rona khawatir dalam mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya. Yaitu  Allah Ar-Rozzaq. Yang Mampu menjamin rezeki setiap hambaNya. Yang menjanjikan rejeki tanpa batas dan tanpa perhitungan kepada hamba-hambanya yang dikehendaki. Mereka lupa bahwa Allah Swt telah menjamin rezeki dan nafkah setiap hambaNya. Karena keyakinan ini semakin memudar, maka kadang berpengaruh pada tingkah laku kita sehari-hari.

Sebelum ceritaku, silahkan dibaca hal-hal berikut ini.

Ayat-ayat Al Qur'an tentang rejeki :
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” ( QS. Al Baqarah : 60 )
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." ( QS. Al Baqarah :172 )

"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. Al Baqarah : 212 ).

"Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa Allah yang melapangkan rejeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia (pula) yang membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang beriman. ( QR. Ar Rum : 37 )

“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)" (QS. Al Imron : 27 )

Tetapi ingat, kalaupun Allah membatasi rejeki seseorang, itupun ada alasannya. lihat QS : Asy-syua'ra : 27 " Dan sekiranya Allah melapangkan rejeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di muka bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang dia kehendaki. Sungguh, Dia maha teliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat".

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lainnya. Silahkan dicari sendiri.

Nah sekarang ceritaku :

 Hasil gambar untuk parfum refill 

Toko yang aku kelola, termasuk hampir komplit dagangannya karena menjual bermacam-macam kebutuhan hidup sehari-hari. Dari mulai kebutuhan dapur, sumur hingga kasur. Kebutuhan bayi sampai orang tua, kebutuhan sekolah sampai pegawai negeri / swasta. Kebutuhan rumah tangga sampai dengan kantor. Peralatan ibadah, alat jahit, alat listrik dan gerabah. Dan masih banyak lagi lainnya. Nah, yang aku ceritakan ini adalah tentang parfum ( minyak wangi ). Disamping belanja minyak wangi / parfum kemasan secara grosir ( biasanya merek-merek yang dijual bebas di pasaran ). aku juga meracik sendiri berbagai macam minyak wangi dari arab, bisa dengan mengemas sendiri ( beli dalam botol besar kemudian dikemas sendiri dalam botol kecil-kecil agar bisa dijual per botol dengan harga lebih murah ), atau beli macam-macam parfum import dan dijual per ml dengan cara refill / isi ulang ( aku siapkan bermacam macam merek dan aroma dalam beberapa puluh botol ). Kebetulan waktu itu sedang "booming" penjualan parfum refill isi ulang.

Suatu ketika, ada seorang bapak-bapak dari jawa tengah ( jogja ) yang ingin menitipkan barang dagangannya berupa bermacam-macam parfum refill baik arab ataupun import yang yang sudah dikemas dalam bentuk botol-botol kecil. Sistemnya konsiyasi / titipan. Aku hanya membayar barang yang laku saja. Karena aku juga menjual barang yang sama, meski merek dan aromanya berbeda, maka aku menolaknya. Pertimbangannya aku takut kalau menyaingi penjualan parfum milikku sendiri. Bapak tersebut agak kecewa dengan penolakanku dan mengingatkanku masalah rejeki seperti ayat ayat Al Qur'an di atas. Alhamdulillah beliau telah berhasil mensekolahkan beberapa anaknya sampai perguruan tinggi hanya dengan jualan parfum. Salah satunya sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren modern Gontor Ponorogo.

Beberapa waktu berlalu, parfum daganganku tetap laku seperti biasa, namun tak begitu menggembirakan. Bisa dibilang diluar harapanku. Aku sempat menghibur diri dengan mengatakan bahwa, minyak wangi / parfum kan bukan kebutuhan yang harus dibeli tiap hari.       

Akhirnya, pada saat yang lain, ada seorang bapak-bapak dari kota yang sama ( jogja ) juga menawarkan parfum refill untuk dititipkan di tokoku. Kali ini aku terima saja karena sistemnya konsiyasi / titipan juga. Aku hanya membayar barang yang laku dijual saja. Pertimbangannya, dengan menerimanya aku sudah membuka pintu rejeki kepada orang lain. Tak ada ketakutan bila produknya akan menjadi saingan bagi parfum milikku sendiri.

Subhanallah, ternyata setelah beberapa waktu berlalu. parfum titipan tersebut memang sangat laku. Banyak orang yang menyukainya. Penjualannya termasuk sangat cepat, kadang-kadang hampir habis saat pemiliknya datang untuk menagih hasil penjualan / menambah stok parfum. Dan pembaca boleh percaya atau tidak, ternyata dengan lakunya parfum titipan tersebut, parfum arab / refill import milikku sendiri juga ikut terdongkrak penjualannya.
Allah maha besar................
Rejeki memang Allah yang menentukan.
Subhanallah........................................................
Ketakutanku ternyata tak terbukti.

"Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rejekinya sendiri. Allahlah yang memberi rejeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.( QS. Al-Ankabut : 60 )

"Allah melapangkan rejeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah maha mengetahui segala sesuatu. ( QS. Al-Ankabut : 62 )




Semoga kisah ini bisa menjadi hikmah.
Amin yaa robbal 'alamin.

Agus Prihandono
( Kisah Hikmah )

No comments:

Post a Comment