Total Pageviews

Wednesday, September 3, 2014

HIKMAH SHOLAT TEPAT PADA WAKTUNYA

Subhanallah. Ternyata waktu-waktu sholat yang sudah ditetapkan Allah itu pas / tepat dengan kebutuhan manusia. Mau tahu buktinya ? ikuti ceritaku berikut ini.

Saat ini aku berdomisili di kota madiun. Orangtua, alhamdulillah masih lengkap dan sekarang berada di kota kecil di sebelah timur kota malang. Jarak antara tempatku dan rumah orangtua, sekitar 5 sampai 6 jam perjalanan sekali jalan. Dengan catatan, perjalanan dilakukan dengan santai, kecepatan rata-rata 60 km per jam. Biasanya, saat melakukan perjalanan selalu aku yang pegang kemudi. Istriku atau anakku yang nomer satu sebenarnya sudah bisa mengemudi dan punya sim A tapi belum berani pegang kemudi kalau perjalanan keluar kota. Aku maklum karena perjalanannya ( antara ponorogo - trenggalek serta antara blitar - malang ) memang melalui pegunungan dan banyak tikungan serta tanjakan curam. Bagi sopir yang kurang pengalaman memang agak berbahaya.



Waktu  keberangkatan ke malang biasanya aku lakukan pada pagi hari. Pertimbangannya tubuh masih segar / fresh dan tidak ngantuk. Tetapi kadang kadang aku berangkat pada siang hari atau malam hari, tergantung situasi dan kondisi. Namun yang pasti dan selalu aku lakukan adalah, berangkat jam berapapun, aku selalu berhenti untuk beristirahat sejenak setiap 3 jam. Paling tidak 15 menit. Kalau tidak aku lakukan, biasanya badan terasa lelah dan ngantuk berat. Berhenti di masjid dan sholat kalau sudah tiba waktunya atau sekedar mampir ke pom bensin / rest area untuk ke kamar kecil dan membasuh muka / berwudhu. Setelah itu  tubuh kembali segar, tidak ngantuk  dan siap melanjutkan perjalanan lagi.

Awalnya, aku tidak pernah memikirkan kejadian ini, tapi ketika aku hubungkan dengan waktu sholat yang diperintahkan Allah SWT, ternyata waktu-waktu itu tepat sekali dengan kebutuhan fisik dan rohani manusia.

Saat pagi, manusia  biasanya masih merasa segar baik fisik maupun pikirannya, Aktivitas di kantor atau di perjalanan bisa dilakukan secara terus menerus sampai siang hari. Dan itu tepat sekali karena setelah sholat subuh  ( ba'da terbitnya matahari ), sholat berikutnya yang wajib dilakukan adalah sholat dhuhur yang jarak waktunya sekitar 6 - 7 jam. Saat pagi hari, biasanya belum ngantuk dan konsentrasi masih tinggi,.jadi, kalaupun terus terusan beraktifitas sampai 6 jam, tubuh masih memungkinkan. Tetapi tetap lebih baik istirahat sejenak sekitar 3 jam kemudian yaitu saat dhuha. Saat itu Allah mensunahkan shalat dhuha, sebagai sarana untuk memohon ampunan dan kebaikan di dunia.

Waktu sholat berikutnya adalah Ashar yang jaraknya sekitar 3 jam dari waktu dhuhur Dan Maghrib yang sekitar 2.5 atau 3 jam setelahnya. Saat siang atau sore hari ketahanan fisik biasanya menurun. jadi tepat sekali kalau tiap 3 jam harus beristirahat sejenak ( ingat shalat lebih baik dilaksanakan di awal waktu ) Apabila fenomena ini kita abaikan, bukan tidak mungkin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan karena sopir mengantuk atau kehilangan konsentrasi saat mengemudi.

Kemudian sholat isya yang dilakukan hanya sekitar 1 atau 1.5 jam setelah maghrib, itu juga bisa kita makhlumi karena faktanya banyak manusia yang kehilangan kesempatan menunaikan sholat isya, karena tertidur sampai subuh sebelum menjalankannya. Lebih baik shalat isya segera dilaksanakan di awal waktu sebelum tidur.


Saat malam hari, bagi yang sudah terbiasa melakukan perjalanan malam, mungkin tidak masalah bila aktivitas dilaksanakan terus menerus sampai menjelang subuh. Tapi sekali lagi, akan lebih baik bila beristirahat sejenak di sepertiga malam terakhir ( sekitar jam dua lebih ) untuk berwudhu dan melaksanakan shalat malam ( shalat sunnah qiyamul lail ), sebagai sarana untuk memohon kebaikan di akherat..

Yang bisa kita ambil dari fenomena ini adalah.sholat wajib tepat pada waktunya / di awal waktu itu adalah sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia. Sholat sunah diantara shalat wajib sebagai ibadah tambahan. Kenapa ? ya karena kita yang membutuhkannya dan bukan untuk Allah semata. Subhanallah. Allah maha besar. Allah maha tahu kebutuhan makhluknya. 

Nah ada yang mau berkomentar ? semua hanya ditulis berdasarkan pengalaman penulis. Kebenaran hanya milik Allah SWT, kekurangan semata-mata dari penulis.



Agus prihandono
( KISAH HIKMAH NYATA )

No comments:

Post a Comment