Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”.
(HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi)
(HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi)
Kenapa mengingat kematian ini begitu penting ?
Lalu apa pengaruhnya terhadap kehidupan sehari hari ?
Lalu, ketika beban hidup sudah begitu menghimpit, bagaimana solusinya ?
Islam memerintahkan untuk memperbanyak mengingat mati tapi mengharamkan bunuh diri atau mengharapkan kematian.
Larangan Allah itu secara tegas disebutkan dalam Al Qur'an surat an-Nisa’ ayat 29 yang artinya, “Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
bunuh diri adalah dosa karena hanya Allah SWT-lah yang berhak mengambil kehidupan yang telah Dia berikan.
Bagaimanapun beratnya kehidupan seorang muslim, haram baginya untuk melakukan bunuh diri.
Itulah sebabnya kenapa angka bunuh diri di negara negara yang mayoritas penduduknya muslim terbilang sangat sedikit. Bahkan masih lebih rendah daripada yang terjadi di kebanyakan negara berkembang non-Muslim.
Hal ini sesuai dengan sebuah studi statistik lintas bangsa yang dilakukan oleh * Miles E Simpson dan George H Conklin, * Socio-economic Development, Suicide and Religion: * A Tes of Durkheim’s Theory of Religion and Suciede ( lihat ulasan bapak fredi antono yang diunggah di facebook )
Menurut berita yang dinyatakan oleh voa-islam.com - Kasus bunuh diri di kalangan usia paruh baya ( 35 - 64 ) di Amerika Serikat meningkat 28% dalam satu dekade terakhir, yang sebelumnya sebanyak 14 setiap 100.000 orang ( 1999 ) menjadi 18 setiap 100.000 orang ( 2010 ).
Lalu apa pengaruhnya terhadap kehidupan sehari hari ?
Lalu, ketika beban hidup sudah begitu menghimpit, bagaimana solusinya ?
Islam memerintahkan untuk memperbanyak mengingat mati tapi mengharamkan bunuh diri atau mengharapkan kematian.
Larangan Allah itu secara tegas disebutkan dalam Al Qur'an surat an-Nisa’ ayat 29 yang artinya, “Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
bunuh diri adalah dosa karena hanya Allah SWT-lah yang berhak mengambil kehidupan yang telah Dia berikan.
Bagaimanapun beratnya kehidupan seorang muslim, haram baginya untuk melakukan bunuh diri.
Itulah sebabnya kenapa angka bunuh diri di negara negara yang mayoritas penduduknya muslim terbilang sangat sedikit. Bahkan masih lebih rendah daripada yang terjadi di kebanyakan negara berkembang non-Muslim.
Hal ini sesuai dengan sebuah studi statistik lintas bangsa yang dilakukan oleh * Miles E Simpson dan George H Conklin, * Socio-economic Development, Suicide and Religion: * A Tes of Durkheim’s Theory of Religion and Suciede ( lihat ulasan bapak fredi antono yang diunggah di facebook )
dimana dikatakan bahwa Persentase Muslim dalam penduduk suatu bangsa menunjukkan relasi negatif yang signifikan dengan tingkat bunuh diri bangsa tersebut. Sebuah hasil yang tetap bertahan, bahkan ketika menjadi pengendali untuk modernitas ekonomi, sosial, dan demografi.
Coba kita lihat angka bunuh diri di negara yang mayoritas penduduknya non muslimMenurut berita yang dinyatakan oleh voa-islam.com - Kasus bunuh diri di kalangan usia paruh baya ( 35 - 64 ) di Amerika Serikat meningkat 28% dalam satu dekade terakhir, yang sebelumnya sebanyak 14 setiap 100.000 orang ( 1999 ) menjadi 18 setiap 100.000 orang ( 2010 ).
Jepang adalah salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Pada 2009, lebih dari 30.000 orang bunuh diri. 70% dari pelaku bunuh diri adalah pria. Sebuah situs Hotline bunuh diri di jepang bahkan menerima lebih dari 1.300 laporan bunuh diri per minggu.
Di Eropa meningkatnya jumlah bunuh diri disebabkan adanya kebijakan penghematan yang ketat di sejumlah negara Eropa. ( Yunani dan Italia ) Berdasarkan laporan Euro News, tingkat bunuh diri pada tahun 2010 naik 18 persen di negara yunani dan angka itu di Athena bahkan mencapai 25 persen.
Di Negara Korea pun sama, Jumlah perempuan yang mengakhiri hidupnya meningkat 2,8 kali dari 1.853 pada tahun 1996 menjadi 5.237 di tahun 2010. Jumlahnya 2,5 kali lebih banyak ketimbang pria.
Untuk menginspirasi, silahkan baca cerita perjalanan mencari kebenaran yang di posting oleh seorang alumni Teknik mesin ITB "Eka Pratama" dalam websitenya.: ( aku sudah ijin share kisah beliau. semoga tidak dimarahi )_
Di banyak negara lainnya seperti Hungaria, Lithuania, Slovenia, Kazakstan, dan Guyana tingkat bunuh diri juga cukup tinggi. Di era teknologi yang cepat ini banyak penelitian telah membuktikan bahwa alasan dan faktor seseorang melakukan bunuh diri adalah karena penyakit psikologis ( tekanan mental, kehilangan jati diri, depresi dan masalah keluarga ), penyalahgunaan zat tertentu ( alkohol, tembakau, obat obatan ) dan kesulitan keuangan.( kemiskinan dan pengangguran ).
Bagaimana solusinya ?
Hidup adalah ujian. Ujian ini berlaku bagi semua manusia. Apapun dan di manapun. Dan berlaku bagi semua warna kulit. Tak ada perkecualian. Hidup di dunia ini adalah sekedar "mampir" untuk menuju hidup yang lain yang kekal yaitu Akherat. Jadi hidup bukan hanya di dunia saja.
Orang yang cerdas adalah orang yang ingat mati. Orang yang ingat mati, pasti tahu persis tujuan hidupnya. Kemudian mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi tujuan tersebut.
Agus Prihandono
Agus Prihandono
No comments:
Post a Comment