Total Pageviews

Monday, May 23, 2016

HATI HATI DENGAN HARTA YANG DIPEROLEH DENGAN CARA HARAM

HARTA HARAM ?





Beberapa waktu yang lalu, aku mencoba melihat beberapa tayangan video dari www.youtube.com, tentang banyaknya modus penipuan lewat telpon atau hp yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Aku ngeri sekali......... betapa penipu-penipu itu sudah tak punya "rasa takut" lagi akan akibat tindakannya. Akibat yang mungkin timbul selama di dunia atau di akherat kelak. Konsekuensi yang harus dipertanggung jawabkan secara moral maupun material. Konsekuensi yang harus dipertanggung jawakan di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan. Dan yang lebih mengesalkan lagi, mereka bahkan tak segan lagi untuk marah-marah dan memaki maki si calon korbannya dengan kata-kata kotor ketika usaha penipuannya gagal dilakukan.
Hasil gambar untuk penipu lewat telepon / hp
          Kadang aku berpikir, apa mereka-mereka itu sudah tak percaya adanya Tuhan ? apa mereka menganggap dirinya tercipta dengan sendirinya dan "tak punya Tuhan sebagai khalik atau Sang penciptanya ?" Istilah kerennya untuk penganut ajaran ini adalah seorang "atheis". Seorang atheis berpendapat bahwa hidup hanya sekali saja. Hidup hanya di dunia ini saja. Tak ada hari akhir, tak ada hari kiamat, tak ada hari perhitungan dan hari pembalasan.
          Kalau hidup hanya untuk dunia saja, lalu apa bedanya mereka dengan binatang ternak ? seperti Sapi, kambing atau ayam  Apa bedanya mereka dengan anjing atau kucing yang yang tahunya hanya makan saja tak peduli dari mana asalnya dan milik siapa. Lalu tidur dimana saja dan kapan saja. Kemudian buang hajad dimana mana atau di tempat siapa saja. Serta melampiaskan nafsu kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Seorang atheis hanya berpikir bagaimana bisa hidup seenak-enaknya, hidup sehat terus, rejekinya banyak dan hidup selama-lamanya, tanpa peduli akibat perbuatannya terhadap diri mereka sendiri. keluarga atau anak dan orang lain di sekitarnya. Karena tak ada yang harus dipertanggung jawabkan di masa berikutnya. Hidup selesai seiring dengan hancurnya jasad di dalam tanah. Naudzubillahi min dzalik.


Tetapi kalau ternyata pelakunya adalah seorang yang mengaku beragama, apapun agamanya, maka sudah jelas ada sesuatu yang salah dalam kehidupannya. Salah satunya karena si pelaku tak menerapkan ajaran agamanya ( bisa karena tidak mau tahu, tidak tahu atau pura pura tidak tahu ). Bukankah setiap agama selalu mengajarkan adanya Tuhan sebagai Sang pencipta manusia dan alam dunia seluruhnya ?  Bukankah setiap agama mengatakan bahwa akan ada hari akhir / kiamat dan hari perhitungan / alam akherat ?. Bukankah baik atau buruknya perbuatan kita selama di dunia akan diberi balasan di akherat kelak ?



Mau tahu contoh rekamannya ? lihat disini atau disini atau disini.


Tentang harta haram ini. selain video di www.youtube.com, aku juga punya cerita tersendiri.
Seorang kenalanku, sebut saja si dono, termasuk salah seorang karyawan distributor alat rumah tangga yang sangat besar. Dia termasuk salah seorang sales penjualan yang berhasil. Omzet bulanannya selalu tercapai. Terkadang lebih. Karena prestasinya itu, maka dia diberi mobil inventaris oleh perusahaan. Bahan bakar mobil dan uang makannya setiap hari ditanggung kantor. Jadi uang gaji selalu diterima utuh setiap bulannya. Jatah istri dan anak di rumah.
Perincian pengeluaran dilakukan setiap minggu. Awal awalnya, perincian dilaporkan apa adanya, tetapi seiring berjalannya waktu, maka ada saja cara yang dilakukan untuk mendapatkan "uang lebih", dari yang paling ringan seperti memasukkan karcis parkir yang didapat dari kerjasama dengan tukang parkir sampai membuat nota pengeluaran palsu. Kemudian juga dengan me mark up nota pembelian ( onderdil mobil, biaya pembelian bonus untuk toko, biaya entertainment dengan relasi, dll.)
Logikanya, kalau pengeluaran yang sesungguhnya lebih sedikit dari perincian yang dilaporkan ke kantor, maka seharusnya ada uang lebih yang didapat tiap bulannya. Tetapi kenyataannya si dono seringkali malah "tekor" atau harus "nomboki" saat "totalan akhir bulan" .
Lalu salahnya dimana ?
Setelah diintrospeksi, ternyata uang yang didapat dengan cara yang haram, tidak ada barokah di dalamnya. Contohnya, Seringkali dono terkena tilang polisi karena melakukan kesalahan di jalan raya. Mungkin jumlahnya tidak seberapa, tapi kalau sering ? Aturannya, pengeluaran yang disebabkan karena kesalahan sendiri tak bisa dimasukkan dalam  perincian operasional kantor. Dia bahkan pernah "nomboki" pembelian ban yang meletus gara gara membeli ban mobil bekas ( laporannya beli ban mobil baru). Sudah pasti selisih pembelian ban mobil baru dan bekas lebih sedikit dibandingkan dengan uang yang harus dikeluarkannya untuk mengganti harga ban baru. Kerugiannya dua kali. Pertama dosa karena korupsi dan yang kedua rugi uang pengganti. Mau untung malah buntung.
Sudah menjadi sifat manusia bahwa semakin mudah seseorang mendapat uang. maka akan semakin mudah juga dalam mengeluarkannya. Begitu juga si dono. Kalau baru dapat "ceperan" atau "uang tambahan", biasanya acaranya jadi bertambah. Kalau nggak ke tempat karaoke atau diskotik ya makan enak. Dan ternyata biasanya biaya yang dikeluarkan untuk "acara tambahan" itu selalu lebih banyak dari uang tambahan yang didapatnya. Lalu buat apa dia melakukan perbuatan itu kalau ternyata tidak membawa manfaat bagi dia... plus dosa pula karena menipu.

"TERNYATA UANG YANG DIDAPAT DENGAN CARA HARAM, TIDAK ADA BAROKAH DI DALAMNYA"

Semoga bisa menginspirasi. Maaf bila tak berkenan. Tak ada maksud menggurui atau sok suci. Semoga bisa menjadi i'tibar. Amin ya robbal 'alamin.


Agus Prihandono

No comments:

Post a Comment