Total Pageviews

Wednesday, September 25, 2013

HATI HATI DENGAN PIKIRAN KITA ( 2 )

Berbeda dengan tulisanku tentang "hati-hati dengan pikiran kita" di bagian lain halaman blog ini, yang lebih ditujukan ke pikiran terhadap orang lain, maka kisah kali ini lebih ke arah diri sendiri ... kisahnya begini :

Sejak dulu aku paling tidak suka jika diajak membicarakan "orang lain" terutama tentang keburukannya. Aku biasanya pergi bila ada temen yang sedang membicarakan orang lain. Nggak enak di telinga rasanya. risih...




Aku juga sangat benci sekali dengan tayangan televisi yang isinya membicarakan / membahas / mengguncing / menggosip tentang perilaku seorang "tokoh" masyarakat atau artis terkenal atau pelaku kriminal dan lain-lain yang sedang terjadi pada saat itu. Beberapa tahun yang lalu acara acara seperti itu hanya ditayangkan pada jam-jam tertentu saja. Namun astaghfirullah... saat ini, acara acara tersebut sudah ditayangkan di berbagai televisi sejak kita bangun tidur hingga kita mau tidur lagi. Dengan berbagai versi, berbagai judul dan dengan bermacam-macam kemasan. Di televisi lokal dan nasional bahkan internasional.. ( aku biasanya melihat saluran tv internasional lewat internet / http:\\wwitv.com, dll )

Aku masih mau melihat acara televisi yang isinya tentang kisah-kisah orang pinggiran, kisah orang miskin yang harus berdarah darah dahulu dalam perjuangannya menghidupi keluarga, kisah tentang orang zalim yang mendapat azab / hukuman di dunia, kisah tentang orang alim yang mendapat penghormatan yang luar biasa baik saat hidupnya maupun saat kematiannya, dll. Kisah mereka tak jarang membuatku meneteskan air mata. Trenyuh.

Melihat kisah yang memilukan tersebut, sudah seharusnya aku bersyukur Karena aku tak mengalaminya. Kehidupanku dan keluarga baik - baik saja. Semua kebutuhan keluargaku alhamdulillah tercukupi meski tidak berlebihan. Anak-anakku yang saat kecilnya sering sakit-sakitan, saat ini sehat-sehat saja. Istriku juga baik-baik saja. Tak ada keributan di antara anggota keluarga. Harmonis.
Suatu ketika sempat terbersit dalam pikiranku :

"aku tak mungkin mengalami kesulitan hidup seperti yang kusaksikan dalam televisi tersebut"

Sejumput kesombongan, tidak ada niat atau kesengajaan, terpikir begitu saja, tidak diucapkan secara lisan dan hanya ada dalam pikiran saja,

Lalu apa yang kuperoleh dengan "sedikit" kesombongan tersebut ?

Beberapa hari kemudian, jantungku yang dulu  pernah mengalami masalah dan insya Allah sudah normal, tiba-tiba berdetak tidak seperti biasanya, hingga memaksaku untuk kontrol lagi ke dokter jantung yang pernah menjadi langgananku dan ujung-ujungnya beberapa lembar ratusan ribu harus aku keluarkan buat menebus resep di apotik. Plus beberapa hari harus beristirahat total di rumah. Pada saat yang bersamaan, istriku sakit mata. Biasanya sudah sembuh hanya dengan obat mata dari toko obat biasa. Ternyata harus periksa ke dokter spesialis mata karena tidak sembuh-sembuh setelah satu minggu. Akhirnya beberapa lebar ratusan ribu harus melayang juga. Belum lagi anakku yang bungsu tiba-tiba sakit, batuk pilek......

Astaghfirullah.....

Aku jadi sadar, "kebaikan" dan "kesehatan" yang sedang kita alami saat ini, ternyata sebenarnya juga "cobaan". Kalau kita bersyukur, maka akan ditambah. Sebaliknya kalau kita kufur atau sombong, maka tidak akan lama kemudian, akan kita terima akibatnya.

maka :

HATI-HATI DENGAN PIKIRAN KITA

Semoga bermanfaat.
      

Agus Prihandono
( Kisah Nyata )




      

No comments:

Post a Comment