Total Pageviews

Friday, August 30, 2013

BUKTI BAHWA DUNIA ITU HANYA FATAMORGANA, TIPUAN BELAKA...

Subuh itu, aku menangis.....

Hari ini, 30 Agustus 2013. Ada yang terbersit di pikiranku saat berangkat jamaah shalat subuh bersama istriku di masjid jami'... aku melewati sebuah rumah yang sangat megah tapi kosong melompong tak berpenghuni, Sebuah rumah milik pensiunan pegawai negeri.... sekarang hanya dihuni burung dan laba-laba... Subhanallah. Insya Allah aku tahu bagaimana ceritanya.



Sebelum ditinggal kosong melompong, rumah itu dihuni oleh sepasang suami istri, keduanya pensiunan pegawai negeri, Sangat harmonis, tetapi sayang sekali anak-anaknya tidak ada yang menemani. Semua tinggal jauh di luar kota, kebanyakan malah berdomisili di ibukota propinsi. Aku sangat terkesan sekali melihat mereka, sangat rukun dan saling menyayangi satu sama lain. Tiap pagi, si nenek dengan telaten merawat bunga yang mereka tanam berdua, sementara sang kakek menyapu dan membersihkan halaman rumah dan menyirami tanaman mereka. Dunia seperti hanya milik mereka berdua. Kemesraan itu seolah tiada akhir. Kebutuhan mereka sudah tercukupi dengan uang pensiunan bulanan mereka berdua.Di awal bulan mereka dengan mesra berboncengan sepeda motor mengambil uang pensiun di kota kecamatan.

Si nenek sangat suka mengkoleksi peralatan dapur. Dapur mereka mewah sekali, dapat dikatakan seperti di sinetron-sinetron. Tapi saudara-saudaranya tak ada yang berani menyentuh tanpa ijin bila berkunjung ke sana. Si nenek terkenal sangat galak dan akan sangat marah sekali bila barang-barng miliknya diganggu. Bahkan anak anak kecil di lingkungan rumahnya juga tidak ada yang berani bermain di sekitar rumah mereka. Takut dimarahi bila mengotori halaman atau mengganggu ketenangan mereka.

Si kakek melengkapi rumahnya dengan berbagai perabotan elektronik yang modern.  Tapi tak ada seorangpun yang berani mengganggunya, kalau tak mau mendapatkan dampratan. Si kakek terkenal keras kepala dan mau menangnya sendiri.

Ketika umur mereka sudah di atas 60 tahunan, mereka bukannya menabung uang untuk biaya berangkat ke tanah suci ( haji ), tapi malah membangun rumah tingkat di sebelah rumah induk. Aku yakin, uang yang digunakan untuk membangun rumah tersebut sudah cukup buat berangkat haji berdua. Aku mendengar katanya ada masalah dengan saudara-saudaranya karena tanah yang dibangun tersebut, termasuk tanah warisan.  Masya Allah. Lalu kenapa repot-repot membangun rumah tingkat yang belum tentu ditinggali mengingat sudah lanjutnya usia mereka berdua ? Kenapa juga harus menambah masalah dengan saudara-saudara mereka hanya karena harta warisan yang tak seberapa ? 

Beberapa waktu kemudian, si nenek sakit dan tiba-tiba meninggal dunia. Meninggalkan semuanya. Semua yang dikumpulkannya selama bertahun - tahun ditinggal begitu saja. Si kakek yang nggak menyangka            ( semua terjadi begitu cepat ) sempat kehilangan pegangan dan menyalahkan saudara saudaranya atas kematian istri yang dicintainya. Lalu karena tidak ingin bersedih terus di rumah sendirian, si kakek pergi dan tinggal bersama anak bungsu mereka luar kota.

Jadilah sekarang, rumah mewah mereka tak berpenghuni, Rumah cinta mereka dibiarkan kosong melompong, Hanya dihuni burung dan laba-laba. Rumah yang dibangun dengan susah payah, dengan seluruh harta mereka, dengan seluruh cinta mereka berdua, bahkan sempat dibangun di atas pertengkaran dengan saudara-saudaranya .... yang seharusnya bisa digunakan untuk bekal perjalanan menuju akherat.... ternyata sia-sia belaka.... tak berguna dan fana. Semua hanya FATAMORGANA, semuanya menipu dan melenakan.


Sungguh benar, Allah SWT dengan firmanNya dalam Al-Quran surat Al-An'am ayat 32 : "Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akherat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidakkah kamu mengerti ?"

Aku sempat menangis mengingat mereka.... ( Semoga kisah ini bisa mengingatkanku bahwa, dunia ini cuma tipuan belaka )  Ya Allah semoga engkau ampuni mereka dan engkau terima amal baik mereka. Amin.

BAGI PEMBACA SEKALIAN, SEMOGA MENJADI I'TIBAR YANG BISA DIAMBIL HIKMAHNYA. AMIN YRA.

AGUS PRIHANDONO
( KISAH HIKMAH NYATA )        

No comments:

Post a Comment