Total Pageviews

Monday, December 21, 2015

AKU MELIHAT SETAN

Mau tahu ceritanya ?


Ceritanya begini. Dahulu sebelum membangun rumah yang sekarang aku tempati bersama istri dan anak anakku, aku tinggal di ruko ( rumah toko ) yang letaknya sekitar 600 meter dari rumah mertuaku. Karena kurang nyaman tinggal di ruko yang letaknya di pinggir jalan raya ( panas, bising suara kendaraan, dll ), aku kemudian membangun rumah lagi di dekat tempat usahaku. Tempatnya hanya 50 meter dari rumah mertuaku. Tempatnya sejuk karena terletak diantara dua sungai. Depan rumah sungai pengairan yang tak pernah kekeringan meskipun di musim kemarau, dan sungai besar yang menjadi batas wilayah kabupaten ponorogo dan madiun, di bagian belakangnya. Untuk mempersejuk udara di rumahku, di belakang rumah aku buat dua buah kolam ikan dan di depan rumah aku buat kolam air mancur. Kalau cuacanya sangat panas, kolam air mancurnya aku hidupkan untuk mendinginkan udara sekitar. Suara gemericik airnya juga bisa digunakan sebagai terapi ...

Lho lalu apa hubungannya dengan setan ?


Nah saat inilah cerita dimulai. Kalau masih di ruko dulu, Ibu mertuaku hanya sekali kali saja datang untuk menjenguk cucunya atau berkunjung ke rumah. Karena rumah yang sekarang hanya berjarak sekitar 50 meter saja dari rumah ibu mertua, maka hampir tiap hari\, ibu mertuaku ke rumah. Kadang sepulang jamaah shalat subuh sudah mampir ke rumah,. Membangunkan anak dan mantunya yang sering molor daripada bangun pagi he...he...he... Sedangkan ibu mertuaku rajin bangun malam sekitar jam 2, terus shalat malam ( tahajud, hajad, witir dll ) dan berakhir saat adzan shalat subuh. Kemudian dilanjutkan dengan shalat berjamaah di musholla atau masjid. Lalu saat matahari merangkak naik, beliau juga selalu berusaha istiqomah melakukan shalat dhuha 2 rakaat. Aku salut sekali dengan beliau, karena meski usia sudah hampir tujuh puluh tahun, tapi tetap bersemangat. Baik dalam beribadah maupun kehidupan kesehariannya. Semoga Allah SWT meridoi kehidupan beliau. Amiin.

Lho lalu bagaimana dengan setannya ? jangan sewot dulu..... nih ceritanya :

Sebagai orangtua, beliau termasuk pribadi yang perfeksionis. Selalu ingin serba sempurna. Dalam hal apapun. Termasuk urusan dapur. Di rumahku tak ada pembantu rumah tangga yang tinggal serumah atau menetap. Sehingga urusan bersih bersih rumah selalu dikerjakan semampunya. Yang sering terjadi adalah, bersih bersih rumah selalu dikerjakan agak siang sebelum buka toko. Nah disinilah letak masalahnya. Ketika ibu mertuaku mampir ke rumah, tentu saja keadaan rumah masih seperti kapal pecah. Piring kotor yang masih menumpuk di tempat cuci piring, lantai rumah dan halaman yang masih belum dibersihkan, dll. Keadaan ini membuat ibu mertuaku jengkel dan sering mengomel, kalaupun membantu biasanya dilakukan sambil marah marah. Awalnya, aku biasa saja. Semua kutanggapi dengan wajar. Maklum orang tua biasanya memang cerewet terhadap anak-anaknya. Tapi karena kejadiannya hampir tiap hari, lama lama telinga ini jadi panas juga. Hampir saja aku berkata yang tidak sopan kepada ibu mertuaku. Astaghfirullah hal adzim. Untung aku segera ingat dan beristighfar. Aku yakin ini adalah celah yang digunakan setan untuk memecah belah keharmonisan rumah tanggaku terutama hubungan keluargaku dengan ibu mertua.
Setelah aku perhatikan, yang sering menyebabkan ibu mertuaku marah marah adalah banyaknya tumpukan gelas atau piring kotor di tempat cucian piring yang belum dibersihkan di  pagi hari. Dan ternyata, aku melihat  :

ADA SETAN TERSENYUM MENYERINGAI DI TEMPAT CUCIAN PIRING. WAJAHNYA LONJONG MEMANJANG, BOLA MATA SIPIT, DUA BUAH TANDUK KECIL ( HAMPIR TAK TERLIHAT ) KELUAR DARI ATAS KEPALANYA BAGIAN DEPAN. TELINGA SEPERTI TELINGA KELEDAI.



Mulai saat itu, aku berusaha bangun sebelum subuh, dan selesai shalat subuh, aku bereskan segala sesuatu yang bisa menyebabkan ibu mertuaku marah. Terutama tempat cucian piring. Harapannya, ketika ibu mertuaku mampir ke rumah, di pagi hari, sepulang dari shalat berjamaah subuh di masjid, semuanya sudah bersih. Tak ada lagi barang berserakan di rumah. Dan terutama tak ada lagi tumpukan gelas atau piring kotor di tempat cucian piring.
Alhamdulillah setelah itu ibu mertuaku tak pernah marah-marah lagi gara gara cucuian piring kotor yang menumpuk di pagi hari.
Setelah aku perhatikan :

AKU TAK MELIHAT SETAN LAGI DI TEMPAT CUCIAN PIRING.

Semoga setan itu pergi dari rumahku dan tidak pindah ke tempat lainnya, atau menggodaku lagi di tempat yang lain. He....he...he..

Semoga bermanfaat. Kalau belum puas baca juga tulisanku yang lain. Pengakuan setan dalam blogku : www.Carasetanmenggodamanusia.blogspot.com



Agus Prihandono

No comments:

Post a Comment