Total Pageviews

Thursday, December 17, 2015

HADIAH ULANG TAHUN YANG TAK TERLUPAKAN

UNTUK DIRENUNGKAN

Setiap manusia pasti merasa senang saat diperhatikan oleh orang lain. Sekecil apapun sebuah perhatian, baik berupa ucapan, pemberian hadiah ataupun sebuah pertolongan, pengaruhnya akan membekas dalam hati. Aku punya pengalaman pribadi  tentang masalah ini. Ceritanya begini :

Di jaman "smart technology" seperti ini, dimana semua serba "android", maka hampir semua perangkat penunjang teknologi komunikasi atau hiburan didasarkan pada teknologi yang canggih ini.

Kalau dulu Televisi konvensional layar tabung masih berfungsi "hanya" sebagai penerima siaran TV saja, maka dengan kemajuan teknologi, maka saat ini sebuah "Smart TV" layar LED, selain menerima siaran TV, juga bisa untuk memutar video 3D serta TV satelit dengan dukungan teknologi wifi atau modem. Bahkan bisa dipakai sebagai layar komputer. Semua video gratis yang dimiliki youtube atau saluran sejenis yang lainnya, bisa diakses semua tanpa harus beli CD-nya. Hiburan dan browsing internet bisa diakses hanya dari sebuah kamar pribadi.

Kalau dulu handphone konvensional hanya berfungsi sebagai alat komunikasi audio atau sms saja, maka saat ini, sebuah "Smart phone" mempunyai  bermacam-macam fungsi. Memutar radio, melihat video, main game
online, melihat TV satelit, terhubung dengan macam-macam media sosial di internet, mendeteksi lokasi atau mencari lokasi tujuan. Browsing internet. Bahkan transaksi perbankan, travelling atau lainnya juga bisa dilakukan melalui alat canggih ini. Dan tentu saja masih banyak lagi fungsi yang lainnya. Ibaratnya dengan memegang sebuah smart phone di tangan, maka urusan dunia bisa dilakukan lewat genggaman, sangat mudah, cepat dan tidak ribet. Dari mana saja dan kapan saja.
Teknologi yang "super canggih" ini sebenarnya sangat bermanfaat bagi kita, Tapi sekali lagi, ada sisi lain yang tak tergantikan dalam hubungannya dengan "habblu minnaas", hubungan horizontal antara manusia dengan manusia lainnya. Lihat tulisanku di bagian lain kisah hikmah ini,  yang berjudul : Handphone, smartphone, android, laptop.

Tanggal 15 Desember 2015 kemarin, aku berulang tahun yang ke 49 tahun. Teman-teman sesama alumni FAKULTAS PETERNAKAN  ANGKATAN 1985 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG bilang umur "SEKSI" ( bahasa jawa "Seket kurang siji" yang berarti lima puluh kurang satu tahun ). Yang terindah adalah ucapan mesra dari istriku tersayang setelah shalat subuh, disertai kecupan lembut di pipi. disertai ucapan : "Selamat ulang tahun ya Mas, semoga semakin .......... Amin." Selain anakku dan saudaraku yang mengetahui hari ultahku, banyak juga ucapan selamat ulang tahun yang aku terima dari media sosial, seperti Facebook, twitter, beberapa group WA, dan lainnya. Ada yang mengirimi gambar kue ulang tahun, ucapan yang bernada serius maupun guyonan, Terima kasih teman-teman. Paling tidak aku merasa dekat dengan mereka meskipun sebenarnya jauh secara lahiriah. Tapi ada satu kejadian yang merupakan hadiah ulang tahun yang tak terlupakan, yaitu kejadian di sore harinya. Saat itu aku belanja ke ponorogo naik sepeda motor berboncengan dengan istriku. Di tengah perjalanan pulang, tiba-tiba  ban belakang bocor. Lokasinya jauh dari perumahan, atau pertokoan. Hanya ada satu warung kecil di pinggir jalan raya. Yang jadi masalah adalah aku tak tahu dimana ada tukang tambal ban yang terdekat. Pakai GPS ya nggak mungkin, mana ada tukang tambal ban yang punya akses ke internet dan lokasinya bisa dideteksi oleh "smart phone" yang kubawa. Aku tak yakin ada lokasi tukang tambal ban yang masuk data maps google. Alhamdulillah tanpa aku minta, tiba-tiba ada seorang bapak muda yang sedang singgah di warung tersebut menawarkan bantuannya. Tanpa pikir panjang, meski tidak kenal sama sekali, kunci sepeda motornya diberikan ke aku, sambil berkata :"bawa aja sepeda saya untuk mencari tambal ban yang terdekat." Meski agak sungkan, akhirnya aku pakai sepedanya buat mencari tambal ban terdekat. Ternyata sekitar 200 meter dari posisiku, ada tukang tambal ban yang masih buka. Aku langsung kembali ke warung tadi dan mengembalikan sepeda motor tersebut. Tapi lagi-lagi bapak itu menyuruhku membawa sepeda motornya untuk mengantarkan istriku dan barang belanjaannya dulu ke tempat t\ukang tambal ban. Saat itu aku berpikir,. lho lalu motorku bagaimana ? Tahu apa yang kupikirkan, bapak itu kemudian menyuruh mengunci motorku dan membawa kuncinya. Dan setelah beberapa saat kemudian aku kembali ke warung tersebut dan memberi uang pengganti bensin sepeda motor kepada bapak muda tersebut. Ternyata uangku ditolaknya dengan halus. "Sudah nggak usah, mas. Saya ikhlas kok".
Hatiku trenyuh, jiwaku runtuh........
Alhamdulillah. ternyata masih ada orang-orang yang ikhlas membantu sesama tanpa mengharapkan balasan apapun dari manusia. Insya Allah bantuan kecil yang dilandasi keikhlasan itu, akan menjadi besar nilainya di mata Allah SWT. Amiin yaa robbal 'alamiin.
Sebuah hadiah ulang tahun yang tak terlupakan........ Ternyata kita masih membutuhkan hubungan langsung dengan sesama manusia, bukan sekedar bergantung pada alat canggih seperti "smart phone" dan sejenisnya.




Untuk direnungkan....




Agus Prihandono


No comments:

Post a Comment